IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah )
Menjaga
Lingkungan yang bersih dan sehat serta bebas dari segala polusi dan kotoran
merupakan dambaan setiap orang maupun makluk hidup. Namun pesatnya perkembangan
di segala bidang membawa akibat atau dampak pada lingkungan hidup kita yaitu
LIMBAH.
Limbah
pada umumnya terbagi tiga yaitu :
1. Limbah padat ( solid wastes )
2. Limbah cair ( liquid wastes )
3. Limbah gas ( gaseous wastes )
Limbah
akan sangat berdampak pada Lingkungan seperti :
1. Membahayakan kesehatan manusia.
2. Dapat merusak dan membunuh kehidupan /
lingkungan .
3. Dapat merusak keindahan dan pemandangan
Lingkungan / Alam.
Mari
kita bahas salah satu Limbah yang berbahaya yaitu limbah dari Rumah Sakit,
Poliklinik, Puskesmas, Rumah bersalin, dan sejenisnya karna menghasilkan Limbah
sepeerti Bakteri, Virus, Limbah Cair dan Limbah Padat yang bisa merusak Lingkungan
dan menggangu kesehatan masyarakat di sekitarnya.
Jenis
Limbah Rumah Sakit yang dihasilkan
berasal dari seluruh kegiatannya, seperti :
ü
Ruang operasi / bedah.
ü
Ruang laboratorium.
ü
Ruang ICU / ICCU.
ü
Ruang UGD.
ü
Ruang rawat inap.
ü
Ruang mayat.
ü
Ruang dapur.
ü
Ruang laundry.
ü
Dll
Maka
limbah yang dihasilkan dari kegiatan di rumah sakit harus benar-benar
mendapatkan perhatian secara khusus. adapunLimbah cair/basah seperti : darah,
air kotor dari aktifitas rumah sakit, dsb., dan limbah padat seperti : jarum
suntik, kapas, makanan, urine bag, botol obat, dsb. Kesemuanya merupakan sumber
bakteri, virus serta dapat menyebarkan penyakit.
Air
Limbah dari Rumah sakit tersebut perlu di tangani khusus dan di olah dengan
baik sehingga tidak mencemari Lingkungan sebelum di buang ke badan air /
saluran kota.
Perlu
diketahui bahwa air limbah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut mengandung
racun dan bakteri yang berbahaya jika langsung dibuang ke sungai, demikian juga
dengan limbah cair yang dihasilkan dari industri, hotel, restoran maupun rumah
tangga. Karena air sungai akan tercemar dan air sungai tidak akan bisa
dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya
Limbah
padat dapat dimusnahkan dengan peralatan atau mesin yang dirancang khusus,
yaitu INCINERATOR. Sedangkan limbah cair dapat dinetralisir dengan instalasi
pengolahan air limbah atau IPAL.
Air
limbah Rumah Sakit sangat berbahaya
terhadap kesehatan manusia, mengingat bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan
melalui air limbah. Beberapa penyakit
yang ditularkan melalui air limbah seperti :
·
Polio myelitis , hepatitis;
·
Kolera asiatika , typhus
abdominalis;
·
Keracunan makanan, disentri
bacsillair, cacingan;
·
Anthrak, tuberkolosis;
·
Dsb.
Selain sebagai pembawa kuman
dan penyakit maka air limbah juga dapat
mengandung bahan-bahan beracun, penyebab iritasi dan bau.
Dengan
banyaknya zat pencemar dan zat beracun yang berada dalam air limbah, maka akan
menyebabkan kehidupan di dalam air terganggu perkembangannya.
PT.Biofive Sejahtera Indonesia Produsen : Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL dengan system ANABIO 2 STAGE yaitu
Anaerobic Aerobic Biofilter 2 Langkah, system yang merupakan gabungan dari
beberapa proses kerja pengolahan limbah cair menjadi satu dalam tabung Reaktor.
Dan hasil dari pengolahan limbah cair ini diharapkan sesuai dengan ketentuan
pemerintah yaitu KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Nomor :
KEP-58/MENLH/12/1995 serta KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 1204/ MENKES/SK/X/2004.
Ipal Puskesmas |
Ipal Puskesmas |
Ipal Rumah Sakit Umum Daerah |
Ipal Klinik Umum |
Ipal Klinik |
Ipal Klinik Umum |
IPAL RSIA |
Ipal Klinik Spesialis Mata |
Proses
Kerja IPAL BIOFIVE
TAHAPAN
PERTAMA ( Pre Treatment ) :
Proses
awal pemisahan limbah padat dan limbah cair sebelum masuk dalam proses
pengolahan air limbah inti ANABIO ( Anaerob + Aerob System ).
Kualitas
air limbah :
-
BOD influen t
= 600 mg/l
BOD effluent = <= 20 mg/l
-
NH4 influent = 100 mg/l
-
NH4 effluent = <= 0,2 mg/l
Khusus
limbah cair yang berasal dari dapur /
gizi / kantin harus melalui tabung GREASE TRAP yang berfungsi untuk :
- Memisahkan minyak dari air buangan.
- Menangkap lemak agar tidak mengganggu
proses kerja IPAL.
Limbah
cair dari Laundry juga harus melalui tabung INTERCEPTOR yang berfungsi untuk :
- Mengurangi terjadinya shock- load.
- Mengurangi intensitas desinfektan
yang digunakan dalam kegiatan laundry.
Limbah
cair dari radiology, laboratorium dan OK juga diupayakan melalui ANAEROB TANK.
Tabung ini didesign secara spesifik. yaitu pemisahan atau penurunan zat organic akan terjadi melalui
proses
- Pengendapan (untuk zat organic yang
berbentuk padatan tersuspensi).
- Bio filtrasi / bio kimiawi (untuk
koloid dan terlarut) oleh massa mikroba anaerob aktif dalam bentuk lapisan
Lumpur.
Proses
selanjutnya adalah menghilangkan zat padat yang terapung dengan melewatkan air
limbah melalui screen (saringan). Pada tahap ini sangat diperlukan agar air
limbah yang akan diproses pada tabung reactor sudah terhindar dari zat atau
benda padat. Alat penyaring ini terletak pada bak control ataupun pada bak
pengumpul utama. Sehingga diharapkan proses pengolahan air limbah berjalan
lancar.
TAHAPAN
KEDUA ( Treatment ) :
Proses
selanjutnya adalah air limbah dari septictank maupun dari Bak Pengumpul Utama
disalurkan ke reactor IPAL. Didalam reactor inilah terjadi proses pengolahan
utama/inti.
Dalam
reactor tersebut dibagi menjadi beberapa bagian proses. Adapun proses tersebut adalah :
1. Proses Anaerobic
2. Proses Aerobic
3. Proses Filtrasi
4. Proses Disinfektan / Chlorinasi
1. Proses Anaerobic
Proses anaerobic adalah suatu
proses pengolahan air limbah yang tidak memerlukan bantuan oksigen dalam proses
pengolahannya. Dimana dalam reaktor telah didesign sedemikian rupa dengan
menggunakan media tube settler dan pengaturan flow / alur didalam kompartement
sesuai design untuk mencapai hasil yang diharapkan. Pada phase anaerobic ini
mampu mereduksi kandungan BOD dengan effisiensi hingga mencapai 60% - 80%.
2. Proses Aerobic
Proses aerobic pada system ini
merupakan kelanjutan dari proses anaerobic, dimana dalam proses aerobic
pengolahan air limbah ini diberikan aerasi dengan cara membubuhkan oksigen ( O2
) dengan menggunakan pembangkit oksigen berupa submersible aerator yang bekerja
menggunakan tenaga listrik.
Dalam
kompartement aerasi ini proses pemberian oksigen dibantu dengan menggunakan
satu ataupun dua unit submersible aerator yang bekerja secara bergantian secara
otomatis sesuai dengan setting yang dikehendaki.
3. Proses Filtrasi
Proses selanjutnya yaitu proses
filtrasi / penyaringan, dimana pada tahapan ini selain menurunkan kandungan
solid juga menurunkan NH4. Adapun media penyaringan menggunakan komposisi dari
batu silica.
4. Proses Disinfektan / Chlorinasi
Setelah melalui proses filtrasi
dilanjutkan dengan proses pembubuhan chlorine yang mempunyai fungsi
membunuh/melemahkan bakteri dan virus sebelum dibuang kebadan air buangan.
Pembunuhan bakteri bertujuan untuk mengurangi atau membunuh mikroorganisme
pathogen yang ada didalam air limbah. Proses pembubuhan chlorine dengan
menggunakan bantuan pompa dosing yang bekerja secara elektris atau melalui
Tabung Disinfektan.
Kapasitas
Kapasitas
pengolahan IPAL Anabio 2 Stage dibedakan menurut jumlah tempat tidur rumah
sakit, sebagai berikut :
1.
Anabio 100 kapasitas 50 M3 / hari.
2.
Anabio 150 kapasitas 75 M3 / hari .
3.
Anabio 200 kapasitas 100 M3 / hari.
4.
Anabio 250 kapasitas 125 M3 / hari .
5.
Anabio 300 kapasitas 150 M3 / hari .
6.
Anabio 350 kapasitas 175 M3 / hari .
7.
Anabio 400 kapasitas 200 M³ / hari .
8.
Dan sesuai permintaan.
IPAL
Anabio 2 Stage juga sesuai untuk :
1.
Rumah sakit dengan kapasitas dibawah 40 TT.
2.
Rumah bersalin.
3.
Rumah sakit GIGI dan MULUT.
4.
Rumah sakit non rawat inap ( puskesmas dan
Poliklinik )
5.
Dll.
Tabung
reaktor IPAL, grease trap, interceptor dan tabung klorine terbuat dari bahan
FIBERGLASS, memiliki kelebihan sebagai berikut :
1.
Tahan sampai lebih dari 20 tahun.
2.
Mudah perawatannya.
3.
Dapat diperbaiki / di upgrade.
4.
Anti korosi.
5.
Anti lumut / jamur.
6.
Perlu sedikit lahan.
7.
Hemat biaya listrik dan perawatan
8.
Dapat dipindah.